Photobucket

Senin, 09 Januari 2012

Ibu kerja, sang bayi dapat ASI

Ibu bekerja juga bisa memberikan ASI Ekslusif

Pengalaman saya nih waktu lahiran si Adek AZA, dapat cuti dari kantor Cuma 1bulan aja. Tapi tekad kuat buat kasih ASI Ekslusif karena waktu mbanya dulu Cuma bisa kasih sampai umur 5bln aja. Jadi harus cukup tau banyak tentang memerah ASI supaya si Adek ga kekurangan. Browsing sana sini akhirnya merasa cukup nih buat dipraktekkan. Semoga bisa jadi acuan buat ibu – ibu pekerja seperti saya .
Selain bagi ibu bekerja atau yang kerap di luar rumah, pengetahuan memerah, menyimpan dan memberikan ASI ini sebaiknya diketahui juga bagi ibu yang ASI-nya berlimpah. Sehingga ibu bisa membuat persediaan ASI yang cukup bagi bayi yang berusia di bawah 6 bulan.

ASI dapat diperah melalui 3 cara,:
1. Menggunakan tangan
2. Memakai alat secara manual.
3. Menggunakan pompa elektrik

Ibu bisa memilih cara yang dianggap paling gampang . Tapi jika dilihat dari kepraktisan dan sisi ekonomis, memerah ASI dengan tangan lebih unggul dibandingkan yang lain. ibu bisa melakukan kapan saja tanpa repot mencari alat bantuan khusus. Kecuali wadah untuk menampung ASI. Tapi ini membutuhkan waktu yang lama, saya biasanya menggunakan Pompa tapi yg manual

Apapun cara yang dipilih, harus diperhatikan faktor kebersihan. Sebelum memerah ASI, siapkan wadah tertutup yang bersih dan steril untuk menampung ASI. Cucilah tangan dengan sabun dan air, hingga bersih. Selanjutnya, perah sedikit ASI, lalu oleskan pada puting dan areola. Tindakan ini sebaiknya dilakukan, dengan alasan ASI mengandung zat anti bakteri. Setelah siap, silahkan mulai memerah ASI.

Pertama kali memerah ASI , jumlah yang diperoleh biasanya belum sebanyak yang diinginkan. Ibu jangan putus asa, memang butuh waktu dan latihan. Jikalau berencana keluar rumah dan tidak mengajak bayi untuk bekerja misalnya, sebaiknya mulai belajar memerah ASI kurang lebih seminggu sebelumnya. Selama di tempat bekerja, sebaiknya memerah ASI sebanyak 2-3 kali.

Hilangkan rasa kawatir tidak bisa memberikan ASi kepada bayi kita , karena perasaan ini akan menghambat refleks oksitosin atau refleks pengaliran susu. Oksitosin merupakan hormon yang mempengaruhi kinerja otot yang mengelilingi alveoli (kumpulan kelenjar penghasil susu) dan saluran susu. Kontraksi otot-otot inilah yang akan menyebabkan susu mengalir turun ke sinus.

Bila ibu kawatir , produksi hormon oksitosin akan terhambat. Inilah yang menjadi biang keluarnya ASI tidak lancar. Sebelum memerah ASI, pilihlah tempat yang tenang dan tanpa gangguan. Duduk di kursi yang nyaman. Sekitar dua sampai lima menit sebelum mulai memerah, tarik napas dalam-dalam atau cobalah untuk relaksasi sejenak. Semisal, dengan mendengarkan lagu lembut atau membayangkan suara, sentuhan, serta harum tubuh bayi yang segar saat ia dalam dekapan.

Bila perlu, sebelum mulai menyusui, letakkan handuk hangat di payudara selama satu atau dua menit. Selanjutnya pijat dengan lembut payudara , namun tidak perlu memijat di bagian puting. Jika sudah siap, silahkan mulai memerah ASI.

Semoga tips sedikit dari saya ini dapat membantu ibu – ibu yg bekerja seperti saya.
Alhamdullilah si Adek sekarang umurnya 15 bln masih ASI dan ASI saya juga msh banyak.
Jadi buat ibi – ibu pekerja tidak ada alasan untuk tidak bisa memberikan ASI kepada bayinya.
Karena ASI hak setiap bayi.

0 komentar:

Posting Komentar